Bromo, here i’m

Well, thanks God. Finally nyampe juga di Bromo (11 Maret 2012).

Waktu masih di Pare, dalam rangka refreshing dan perpisahan setelah kelas speak 1st di daffodils berakhir aku dan beberapa temenku merencanakan trip ke Bromo. Well, ini semacam ritual anak2 Pare untuk menghabiskan weekend setelah kelas2 berakhir dengan nge-trip dan ngeksplore wilayah Jatim dan sekitarnya. Biasanya ada yang sampai Bali dan Jogja juga lho. 🙂

Setelah sedikit berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk ke Bromo, salah satu gunung fenomenal di Jatim. Mulailah kami mencari-cari info travel, arrange biaya yang dibutuhin dan mengumpulkan teman2 yang  berminat join trip ini.

Setelah sedikit bersusah-payah mencari travel yang paling murah dan mengumpulkan massa, alhasil kami bisa berangkat ke Bromo pada Sabtu malam (10 Maret 2012) dengan sebuah elf yang berkapasitas 14 orang. Personilnya ada Vira, Jelly, Mario,  Agung, Bang Awan, Try, Pashia,  Angga, dan beberapa temennya temenku. *sorry guys, can’t remind your name well.

here is the picture!

 

Biaya yang kami keluarkan per orangnya 100K (transportation only). Cukup murah lah ya.. 🙂

Kami berangkat jam 11 malam dari Pare. Setelah kurang lebih 4 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di kaki gunung bromo untuk mengganti kendaraan elf menjadi mobil pick up untuk menuju puncak Bromo. Jam 3 pagi, udara di kaki gunung Bromo masih sangat dingin. Hal ini dimanfaatkan oleh para pedagang (yang kemungkinan besar adalah penduduk lokal Bromo) untuk menawarkan dagangannya yang bisa membantu menghangatkan tubuh seperti jaket, topi, sarung tangan, syal, dll.

Kami sampai di pananjakan untuk menyaksikan indahnya sunrise pukul 4.30 a.m, sambil menunggu sunrise  dan untuk menghangatkan badan, kami menikmati teh hangat dan pop mie di salah satu warung.

Tempat ini sudah ramai oleh para wisatawan baik asing maupun lokal. Semua mencari spot yang paling pas buat nikmatin sunrise di Bromo. Subhanallah, pemandangan di depan mata sangat indah.

Setelah menyaksikan sunrise di Pananjakan, kami pergi ke kawah bromo, pasir berbisik dan bukit teletubies.

Pemandangan luar biasa Indah di depan mata. Bromo, I’m in love with you. Pengen one day bisa balik lagi kesini. Yang kebayang di kepala ku adalah bikin film pertualangan disini pasti keren. Aku hampir tidak percaya dengan keindahan yang begitu nyata di depan mata. Indonesia memang memiliki alam yang sangat kaya dan patut kita jaga bersama. 🙂